Thursday, 10 September 2020

KPM PKH Mengundurkan diri Mandiri (Graduasi Mandiri)




IBU ASDEWI iyalah keluarga penerima mamfaat dari program keluarga harapan yang kini telah resmi graduasi secara mandiri dari program keluarga harapan (PKH), ibu ASDEWI  dengan sukarela mengundurkan diri tanpa ada paksaan dari pihak manapun, di tandai dengan ibu ASDEWI menandatangani berita acara pengunduran diri tanpa paksaan dari pihak manapun yang di buat oleh Pendamping Program keluarga Harapan (PKH) Desa Sarudu yang di ketahui oleh kepala Desa Sarudu.
Tepatnya pada tanggal 08 Otober 2019 ibu ASDEWI secara mantap menyatakan kepada pendamping program keluarga harapan (PKH) Desa Sarudu Kecamatan Sarudu atas nama bapak Ahmad Muhid,S.Sos untuk mundur dari kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH), hari itu bertepatan dengan kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang memang rutin terjadwal setiap bulannya oleh Pendamping Program keluarga Harapan (PKH). Perubahan pola piker dan perilaku masyarakat ini sangat di pengaruhi dari materi-materi Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2), salah satunya dalam modul PKPU sesi 1 mengelola keuangan keluarga dan sesi 2 cermat meminjam dan menabung dimana pengetahuan ini sangat di perlukan keluarga penerima manfaat (KPM) guna memperbaiki keuangan keluarga menjadi lebih baik dan dapat tercapainya Graduasi mandiri.  
IBU Asdewi awal menerima SUPA dan Validasi Data pada tahun 2015 untuk menjadi calon peserta program keluarga haarapan (PKH) dan pada tahun 2015 itu ibu ASDEWI di nyatakan lolos menjadi peserta program keluarga harapan (PKH) pencairan awal yang di terima iyalah uang tunai sebesar Rp 900.000,-  yang disalurkan oleh PT.Pos Indonesia di Kantor kecamatan Uang dari pencairan program keluarga harapan (PKH) pada saat itu dengan ibu asdewi di gunakan unruk membeli kebutuhan anak sekolah dan tepung terigu 50 Kg guna menunjang produksi pembuatan makanan ringan yang sebelumya telah di jalankan dengan modal yang kecil yang iya peroleh dari hasil menjadi tukang ojek anak sekolah di desanya, aktifitas hari -hari ibu ASDEWI menjadi tukang ojek anak sekolah dan masih iya tekuni hingga sekarang serta usaha pembuatan makanan ringan pun terus berlanjut hingga sekarang.
 Alasan Permohonan Graduasi yang di lakukan oleh ibu ASDEWI sebelumya di dasari oleh pembicaraan antara bapak BAHARUDDIN (suami dari ibu Asdewi) dengan ibu ASDEWI sebelumnya, mereka mendiskusikan tentang kondisi ekonomi mereka telah membaik dan mereka mulai merasa tidak layak lagi mendapatkan bantuan keluarga harapan (PKH) mengingat masih banyak yang lebih membutuhkan tapi belum mendapatkan bantuan, mereka berfikir jika mereka mundur dari program keluarga harapan posisinya dapat di isi oleh keluarga lainya.
Pada saat penandatanganan surat pengunduran diri oleh ibu Asdewi bertempat di pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang di laksanakan di Aula paud Mentari Dusun Sempo Selatan Desa Sarudu Kecamatan Sarudu Kabupaten Paangkayu Provinsi Sulawesi Barat yang di saksikan oleh seluruh anggota peserta program keluarga harapan dan ini menjadi motifasi bagi peserta yag lainya.
Kondisi ekonomi keluarga ibu ASDEWI mengalami peningkat dari tahun ke tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 langganan ojek anak sekolah bertambah, sampai-sampai  suami ibu ASDEWI juga ikut menekuni pekerjaan sebagai ojek anak sekolah atau jasa antar jemput anak sekola, bisa di katakana bahwa keluarga ibu ASDEWI dan pak BAHARUDDIN ini menjadi pelopor atau pencetus ojek anak sekolah di Desa Sarudu dan kini mulai bermunculan jasa ojek anak sekolah atau jasa anar jemput lainya.  Informasi terahir langganan anak sekolah yang di antar jemput oleh ibu ASDEWI mencapai 56 anak, 26 anak full antar jemput sedangkan  30 lainya hanya di jemput saja saat pulang sekolah. Perkembangan Usaha makanan ringan yang di kerjakan di sela-sela aktifitas rumah juga terus jalan meski di kerjakan sendiri degan jumlah yang terbatas, jika di hitung - hitung kepesertaan Ibu Asdewi di program keluarga harapan kurang lebih Lima tahun, seluruh uang bantuan di utamakan guna kebutuhan sekolah ke empat anaknya dan jika ada sisa uang maka uang bantuan diputar kembali sebagai modal usaha. Hasil dari mengojek anak sekolah telah cukup di gunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah dan sisanya di tabung untuk mewujudkan cita-citanya yang sejak lama telah di rencanakan. Pak BAHARUDDIN juga memiliki tanah namun Lima tahun lalu tidak menghasilkan dan ahirnya di ganti dengan tanaman indutri yaitu kelapa sawit setelah lima tahun berjalan kebun milik pak BAHARUDDIN telah mulai memiliki hasil ini memantapkan niat keluarga Ibu ASDEWI untuk Graduasi pada tanggal 08 Oktober 2019 mundur dari kepesertaan program keluarga harapan (PKH) dan cita-cita keluarga pak Baharuddin dan Asdewi dari usaha menabung  ahirnya kini membuahkan hasil Ibu ASDEWI kini telah membeli sebuah mobil mini pic-up meski dengan metode kredit dan di gunakan untuk mengangkut hasil kebunnya sendiri yang telah produktif dan milik tetangga-tetangnya.
Nara Sumber :
-       IBU ASDEWI USIA 43 TAHUN
-       BAHARUDDIN : USIA 50 TAHUN

Penulis : Ahmad muhid,S.Sos
Jabatan : Pendamping PKH
Asal dampingan : Desa Sarudu Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu Prov.Sulawesi Barat
Email :muhid.fisip@gmail.com

Previous Post
Next Post

0 komentar: