IBU ASDEWI iyalah
keluarga penerima mamfaat dari program keluarga harapan yang kini telah resmi
graduasi secara mandiri dari program keluarga harapan (PKH), ibu ASDEWI dengan sukarela mengundurkan diri tanpa ada
paksaan dari pihak manapun, di tandai dengan ibu ASDEWI menandatangani berita
acara pengunduran diri tanpa paksaan dari pihak manapun yang di buat oleh
Pendamping Program keluarga Harapan (PKH) Desa Sarudu yang di ketahui oleh
kepala Desa Sarudu.
Tepatnya pada tanggal 08 Otober 2019 ibu ASDEWI secara mantap
menyatakan kepada pendamping program keluarga harapan (PKH) Desa Sarudu
Kecamatan Sarudu atas nama bapak Ahmad Muhid,S.Sos untuk mundur dari
kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH), hari itu bertepatan dengan kegiatan
pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang memang rutin terjadwal
setiap bulannya oleh Pendamping Program keluarga Harapan (PKH). Perubahan pola
piker dan perilaku masyarakat ini sangat di pengaruhi dari materi-materi Pertemuan
peningkatan kemampuan keluarga (P2K2), salah satunya dalam modul PKPU sesi 1
mengelola keuangan keluarga dan sesi 2 cermat meminjam dan menabung dimana
pengetahuan ini sangat di perlukan keluarga penerima manfaat (KPM) guna
memperbaiki keuangan keluarga menjadi lebih baik dan dapat tercapainya Graduasi
mandiri.
IBU Asdewi awal menerima SUPA dan Validasi Data pada tahun
2015 untuk menjadi calon peserta program keluarga haarapan (PKH) dan pada tahun
2015 itu ibu ASDEWI di nyatakan lolos menjadi peserta program keluarga harapan
(PKH) pencairan awal yang di terima iyalah uang tunai sebesar Rp 900.000,- yang disalurkan oleh PT.Pos Indonesia di
Kantor kecamatan Uang dari pencairan program keluarga harapan (PKH) pada saat
itu dengan ibu asdewi di gunakan unruk membeli kebutuhan anak sekolah dan
tepung terigu 50 Kg guna menunjang produksi pembuatan makanan ringan yang
sebelumya telah di jalankan dengan modal yang kecil yang iya peroleh dari hasil
menjadi tukang ojek anak sekolah di desanya, aktifitas hari -hari ibu ASDEWI
menjadi tukang ojek anak sekolah dan masih iya tekuni hingga sekarang serta
usaha pembuatan makanan ringan pun terus berlanjut hingga sekarang.
Alasan Permohonan
Graduasi yang di lakukan oleh ibu ASDEWI sebelumya di dasari oleh pembicaraan
antara bapak BAHARUDDIN (suami dari ibu Asdewi) dengan ibu ASDEWI sebelumnya,
mereka mendiskusikan tentang kondisi ekonomi mereka telah membaik dan mereka
mulai merasa tidak layak lagi mendapatkan bantuan keluarga harapan (PKH)
mengingat masih banyak yang lebih membutuhkan tapi belum mendapatkan bantuan,
mereka berfikir jika mereka mundur dari program keluarga harapan posisinya
dapat di isi oleh keluarga lainya.
Pada saat penandatanganan surat pengunduran diri oleh ibu
Asdewi bertempat di pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) yang di
laksanakan di Aula paud Mentari Dusun Sempo Selatan Desa Sarudu Kecamatan
Sarudu Kabupaten Paangkayu Provinsi Sulawesi Barat yang di saksikan oleh
seluruh anggota peserta program keluarga harapan dan ini menjadi motifasi bagi
peserta yag lainya.
Kondisi ekonomi keluarga ibu ASDEWI mengalami peningkat dari
tahun ke tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 langganan ojek anak
sekolah bertambah, sampai-sampai suami
ibu ASDEWI juga ikut menekuni pekerjaan sebagai ojek anak sekolah atau jasa
antar jemput anak sekola, bisa di katakana bahwa keluarga ibu ASDEWI dan pak
BAHARUDDIN ini menjadi pelopor atau pencetus ojek anak sekolah di Desa Sarudu
dan kini mulai bermunculan jasa ojek anak sekolah atau jasa anar jemput
lainya. Informasi terahir langganan anak
sekolah yang di antar jemput oleh ibu ASDEWI mencapai 56 anak, 26 anak full
antar jemput sedangkan 30 lainya hanya
di jemput saja saat pulang sekolah. Perkembangan Usaha makanan ringan yang di
kerjakan di sela-sela aktifitas rumah juga terus jalan meski di kerjakan
sendiri degan jumlah yang terbatas, jika di hitung - hitung kepesertaan Ibu
Asdewi di program keluarga harapan kurang lebih Lima tahun, seluruh uang
bantuan di utamakan guna kebutuhan sekolah ke empat anaknya dan jika ada sisa
uang maka uang bantuan diputar kembali sebagai modal usaha. Hasil dari mengojek
anak sekolah telah cukup di gunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah dan sisanya
di tabung untuk mewujudkan cita-citanya yang sejak lama telah di rencanakan.
Pak BAHARUDDIN juga memiliki tanah namun Lima tahun lalu tidak menghasilkan dan
ahirnya di ganti dengan tanaman indutri yaitu kelapa sawit setelah lima tahun
berjalan kebun milik pak BAHARUDDIN telah mulai memiliki hasil ini memantapkan
niat keluarga Ibu ASDEWI untuk Graduasi pada tanggal 08 Oktober 2019 mundur
dari kepesertaan program keluarga harapan (PKH) dan cita-cita keluarga pak
Baharuddin dan Asdewi dari usaha menabung
ahirnya kini membuahkan hasil Ibu ASDEWI kini telah membeli sebuah mobil
mini pic-up meski dengan metode kredit dan di gunakan untuk mengangkut hasil
kebunnya sendiri yang telah produktif dan milik tetangga-tetangnya.
Nara
Sumber :
-
IBU ASDEWI USIA 43
TAHUN
-
BAHARUDDIN : USIA 50
TAHUN
Penulis : Ahmad muhid,S.Sos
Jabatan : Pendamping PKH
Asal dampingan : Desa Sarudu Kec. Sarudu Kab. Pasangkayu
Prov.Sulawesi Barat
Email :muhid.fisip@gmail.com
0 komentar: