sumber foto pihak ketiga |
JAKARTA (2 Januari 2020) - Kementerian Sosial mengambil langkah cepat dalam penanganan korban terdampak banjir di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Sejak Kamis pagi, bersama rombongan, Menteri Sosial Juliari P Batubara telah bergerak ke titik-titik lokasi banjir dan pengungsian, menyapa dan menyampaikan simpati kepada para korban.
Pada kesempatan pertama, Mensos mengunjungi dapur umum di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Cahaya Batin Cawang Jakarta Timur. Selain berbincang dengan petugas dapur umum, Mensos juga blusukan ke gang-gang sempit di RW 03, Kelurahan Taman Harapan, Kecamatan Cawang, Jakarta Timur.
Mensos berkesempatan berbincang dengan warga di rumah-rumah mereka yang terdampak banjir. Mensos menanyakan kondisi mereka, bantuan yang sudah diterima, apa saja kebutuhan mereka, dan tak lupa memberi nasihat dan menguatkan motivasi. Sepanjang perbincangan, Mensos mendengarkan dengan sabar berbagai masukan dari masyarakat.
"Hari ini, kami ingin mengetahui bagaimana kondisi dan apa saja kebutuhan para korban banjir,. Karena wilayah DKI Jakarta kan luas ya, maka kami kunjungi Jakarta Timur yang paling parah. Bantuan total senilai Rp4,2 miliar. Untuk Jakarta sekitar Rp1,9 miliar," kata Mensos, di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (02/01/2020).
Dapur umum di PSBN Cahaya Batin ini sanggup menghasilkan nasi siap saji sebanyak 5.000 kotak untuk para pengungsi. "Dalam hal ini Kemensos membantu langkah-langkah penanganan bencana banjir yang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta," kata Mensos.
Di lain pihak, Mensos juga menunggu kemungkinan Pemprov DKI Jakarta bisa menerbitkan SK tanggap darurat. 'Ini akan menjadi dasar bagi Kemensos untuk bisa menyalurkan bantuan lebih optimal lagi bagi korban banjir, " kata Mensos.
Sekain itu, Mensos berharap, masyarakat bisa mendapatkan informasi dari BMKG secara lebih cepat, lebih akurat terkait, dan lebih masif. "Dengan demikian masyarakat bisa lebih dulu mengantisipasi datangnya bencana," kata Mensos.
Selain ke Cawang, Mensos juga menyapa warga di Kampung Pulo, Jatinegara Barat. Mensos berbincang, menanyakan apa saja kebutuhan yang diatas perlu didapat. Warga menyatakan perlunya air bersih. "Untuk makanan siap saji datang sesi siang," kata Mensos.
Lokasi ketiga yang dikunjungi Mensos adalah Posko Pengungsi di Kampus Universitas Borobudur, Jakarta Timur. Di sini, pengungsi menempati lantai 1 Masjid Ummul Quro'. Selain menyapa sejumlah pengungsi, Mensos juga menyerahkan bantuan ahli warisan senilai Rp 15.000.000 kepada salah satu pengungsi yang anggota keluarganya meninggal dunia karena banjir.
Di halaman parkir Masjid Ummul Quro', Kemensos juga menyiapkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). "Di sini, anak-anak mendapatkan terapi yang diharapkan bisa mengurangi dampak psikologis bencana," kata Mensos.
Informasi dari Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaiman, posko pengungsi dihuni sebanyak 925 jiwa. Menurut Agus, sejauh ini kebutuhan pengungsi dapat dicukupi dengan baik, termasuk makanan siap saji dari dapur umum maupun air bersih.
Terakhir Mensos dan rombongan bergerak ke Gudang Logistik milik Kemensos di Kota Bekasi. Di sini Mensos mengecek kesiapan logistik untuk mendukung penanganan kebutuhan dasar bagi pengungsi. Di Kota Bekasi, Mensos juga mengunjungi lokasi terdampak bencana di perumahan Pondok Gede Permai. Di sini, Mensos menyalurkan bantuan sebanyak satu truk dengan nilai Rp98.000.000.
Data resmi yang yang telah terverifikasi dan diterima Kemensos terkait jumlah korban meninggal adalah 19 jiwa. Mereka tersebar di Jakarta, Depok, dan Bogor.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menyatakan, sejumlah langkah telah dilakukan Kemensos sejak banjir melanda Jaboatek dan sekitarnya, yakni koordinasi dengan dinas sosial dan Tagana untuk penanganan banjir. "Kemudian pendataan, dan evakuasi korban, dan distribusi logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar korban. Serta membuka pelayanan dapur umum lapangan dan LDP," kata Harry.
Bantuan yang telah disalurkan Kemensos berupa bantuan logistik tanggap darurat tahap l dan ll untuk Pemprov DKI masing - masing sebesar Rp750. 803.800 dan Rp 527.330.600. Bantuan logistik tanggap darurat lokasi banjir (Cipinang dan Senayan) sebesar Rp. 451.411.460. Beras reguler (20.000 kg x Rp 10.510) senilai Rp. 210.200.000, dan santunan ahli waris (Rp15. 000.000 x 3 jiwa) senilai Rp45.000.000. Total bantuan logistik tanggap darurat Provinsi DKI Jakarta senilai Rp 1.984.745.860.
Kemudian untuk bantuan logistik tanggap darurat Provinsi Jawa Barat senilai Rp1,081.753.272. Bantuan logistik tanggap darurat Provinsi Banten senilai Rp680. 277.800. Ada juga santunan ahli waris 19 jiwa senilai total Rp285.000.000. Sehingga total bantuan Kemensos yang sudah disalurkan sejumlah Rp4.031.776.932.
Kemensos menyalurkan bantuan logistik tanggap darurat ke lokasi banjir Kelurahan Cipinnang berupa makanan siap saji 420 paket, makanan anak 220 paket, mie instan 2.400 bungkus, selimut 100 lembar, family kit 100 paket, kids ware 100 paket, kasur 40 unit, peralatan dapur keluarga 20 paket, tenda gulung 60 lembar, tenda serba guna keluarga 6 unit, dan polytheline 1 unit.
Adapun bantuan logistik tanggap darurat ke lokasi banjir Kelurahan Senayan berupa makanan siap saji 120 paket, makanan anak 50 paket, mie instan 1.600 bungkus, selimut 100 lembar, family kit 20 paket, kids ware 20 paket, kasur 40 unit, peralatan dapur keluarga 20 paket, dan tenda gulung 60 lembar.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Sonny W Manalu
Penulis :
Koesworo Setiawan
sumber berita
0 komentar: