Guna memastikan Program
PKH Tahun 2023 berjalan lancar dan untuk mempersiapkan Program Keluarga Harapan
Tahun 2023 berjalan dengan baik, perlu mencari solusi dan permasalahan yang
terjadi dari para SDM PKH di lapangan. Jajaran Kemensos RI menggelar kegiatan
konsolidasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Malang, Jawa Timur (25/2).
Ratusan SDM PKH yang
berasal dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Batu ini
berpartisi dalam kegiatan diskusi yang dipimpin oleh Dirjen Perlindungan dan
Jaminan Sosial, Robben Rico.
Kegiatan yang bertujuan
membentuk komitmen SDM PKH untuk tegak lurus melakukan perubahan yang
signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan Keluarga Penerima Manfaat
mendapatkan respon yang baik dari para peserta yang hadir, terlihat dengan
antusiasme diskusi yang berjalan sepanjang acara.
“SDM PKH merupakan ujung
tombak keberhasilan program ini, sebab keberhasilan pelaksanaan Program
Keluarga Harapan (PKH) salah satunya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang bertugas memberikan pendampingan dan pelayanan dalam
pelaksanaan PKH.” Ungkap Robben.
Dalam kesempatan yang
sama, Robben juga berpesan kepada para SDM PKH untuk menitipkan Program
P2K2 yang sejauh ini sudah di uji coba berjalan di Kabupaten Kediri,
pelakasanaannya berjalan lancar, selanjutnya akan dilaksanakan di Magetan,
Ponorogo dan Malang Raya.
“Jangan asal kasih nutrisi
tapi tanya ke Dinkes kira-kira yang dibutuhkan itu apa, kalau butuhnya misalkan
ikan, ya dikasih sesuai kebutuhannya, karena kebutuhan setiap daerah pasti
bervariasi” tutur Robben guna memastikan Program P2K2 berjalan dengan baik.
Di akhir arahannya, Robben
memberikan apresasi dan ucapan terimakasih kepada para SDM PKH yang sudah
bekerja keras membantu Kemensos dan kota Malang Raya dalam 2 tahun terakhir.
“Terimaksih dan tetap semangat dalam menjalankan Program PKH ini”.
Turut hadir dalam acara
tersebut Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo, Staff Khusus Menteri
Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Staff Khusus
Menteri Bidang Pemberdayaan dan Fakir Miskin Doddi Madya Judanto dan Plt. Direktur
Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil I Ketut Supena.
0 komentar: