Usia Rumiah sudah
mencapai 90 tahun. Di masa senjanya, Rumiah hidup sendiri, anak-anaknya memilih
hidup di berbagai kota secara terpisah. Ada dua anak yang tinggal berbeda atap,
namun masih satu kampung. Usia mereka pun, tergolong lansia.
Usia sepuh, membuat warga RW. 04, Desa Limbangan, Kecamatan Losari, Kabupaten
Brebes ini, tidak bisa memenuhi hidupnya secara mandiri. Termasuk dalam
pemenuhan makanan. Maka program bantuan permakanan bagi lansia yang diinisiasi
Menteri Sosial Tri Rismaharini, sangat dirasakan manfaatnya oleh Rumiah.
“Makanannya enak terasa enak kalau kondisi badan sedang enak. Tetapi kalau
badan lagi tidak enak, makanan tidak terasa enak. Saya senang sudah dikasih
makan. Terimakasih moga-moga slamet-slamet,” kata Rumiah, saat ditemui
baru-baru ini.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes menunjukan, tahun 2020 jumlah
lansia mencapai 225.754 jiwa atau 12,45 persen dari total penduduk Kabupaten
Brebes. Selain itu juga, data dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
Kabupaten Brebes Tahun 2022 menunjukan bahwa, terdapat sebanyak 417 jiwa lansia
terlantar.
Kementerian Sosial menyiapkan anggaran Rp 787.661.312.000 dengan sasaran
100.000 orang untuk permakanan lanjut usia dan 33.774 untuk permakanan
disabilitas pada Tahun Anggaran (TA) 2023. Pada Tahun 2023 bantuan Permakanan
Lansia Tunggal untuk Kabupaten Brebes disalurkan sebanyak 1.096 Penerima
Manfaat (PM). Sedangkan untuk Kecamatan Losari sebanyak 48 PM.
Ketersediaan makanan disiapkan oleh kelompok masyarakat setempat. Salah satu
Anggota Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Jaya Bersama” Kecamatan Losari,
Juaheriyah mengaku senang bertugas memasak untuk program permakanan kepada
lansia. Pekerjaan ini dapat meringankan beban keluarga lansia. Di sisi lain, ia
punya aktifitas sehari-hari jadi tidak menganggur.
“Senang bisa ngasih makan orang-orang jompo, setidaknyakan bisa membantu
mengurangi beban anaknya dan senang aktifitas ada setiap hari, jadi tidak
menganggur,” kata warga Desa Kecipir, Kecamatan Brebes yang setiap harinya
memasak dalam Program Permakanan ini.
Menjalani aktifitas ini sebagai anggota pokmas, perempuan 41 tahun ini dengan
ikhlas dan setulus hati juga mendapatkan dukungan dari suaminya. “Pukul
lima pagi saya sudah tiba di Sekretariat Pokmas dan sudah mulai memasak. Datang
ke sini diantar sama suami. Saya menjalani kegiatan ini sebagai Anggota Pokmas
dengan ikhlas setulus hati dan semoga bantuan ini berjalan dengan lancar,”
katanya.
Bantuan permakanan juga dirasakan memberikan dampak secara ekonomi. Hal
tersebut dirasakan oleh Muhammad Rizky yang merupakan kurir bantuan permakanan
lansia. Bagi pria 26 tahun itu, pekerjaan mengantar makanan untuk lansia
merupakan pekerjaan mulia.
Selain itu, juga
ada dampak ekonomi. Ia mendapat upah Rp2000/Penerima Manfaat. Semua diterima
dengan rasa syukur dan dijalani dengan ikhlas. “Saya senang dengan pekerjaan
ini, dan akan terus saya jalani. Sudah diskusi sama istri, kata istri ‘sudah
jalani dulu saja’. Dengan upah sebesar itu lumayan,” kata Rizky diungkapkan
pada saat akan mengantarkan permakanan.
Bantuan permakanan yang diberikan terdiri dari nasi/sejenisnya (menyesuaikan
daerah masing-masing), lauk pauk, sayur, buah potong, dan air mineral yang
diberikan sebanyak dua kali dalam sehari dalam satu kali pengantaran. Selain
dirasakan manfaatnya secara fisik diharapkan juga dapat meningkatkan harapan
hidup para lansia sehingga menjadi lebih semangat.
Camat Losari Kabupaten Brebes Mohammad Faizin menyampaikan, sebagai kepanjangan
Pemerintah Pusat, ia mengajak keluarga PM Program Permakanan dari Kementerian
Sosial untuk mendukung menyukseskan program sesuai dengan tujuannya.
"Kita harus bersyukur masih diperhatikan pemerintah pusat dalam upaya
mewujudkan kesajahteraan dan para lansia agar tetap menjaga asupan makanan,
istirahat yang cukup mudah-mudahan dengan semua warga di Kecamatan Losari
diberikan keselamatan. Sebagaimana pemahaman ajaran agama dan dari sisi rasa
sosial, kepada sesama untuk saling peduli sebagai amal saleh juga semoga
menjadi amal bakti kita semua,” kata Faizin.
0 komentar: