Sunday, 19 May 2024

Program Bantuan Permakanan Kemensos Bangkitkan Semangat Hidup Lansia dan Berdayakan Masyarakat

 


Usia Rumiah sudah mencapai 90 tahun. Di masa senjanya, Rumiah hidup sendiri, anak-anaknya memilih hidup di berbagai kota secara terpisah. Ada dua anak yang tinggal berbeda atap, namun masih satu kampung. Usia mereka pun, tergolong lansia.

Usia sepuh, membuat warga RW. 04, Desa Limbangan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes ini, tidak bisa memenuhi hidupnya secara mandiri. Termasuk dalam pemenuhan makanan. Maka program bantuan permakanan bagi lansia yang diinisiasi Menteri Sosial Tri Rismaharini, sangat dirasakan manfaatnya oleh Rumiah.

“Makanannya enak terasa enak kalau kondisi badan sedang enak. Tetapi kalau badan lagi tidak enak, makanan tidak terasa enak. Saya senang sudah dikasih makan. Terimakasih moga-moga slamet-slamet,” kata Rumiah, saat ditemui baru-baru ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes menunjukan, tahun 2020 jumlah lansia mencapai 225.754 jiwa atau 12,45 persen dari total penduduk Kabupaten Brebes. Selain itu juga, data dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Brebes Tahun 2022 menunjukan bahwa, terdapat sebanyak 417 jiwa lansia terlantar.

Kementerian Sosial menyiapkan anggaran Rp 787.661.312.000 dengan sasaran 100.000 orang untuk permakanan lanjut usia dan 33.774 untuk permakanan disabilitas pada Tahun Anggaran (TA) 2023. Pada Tahun 2023 bantuan Permakanan Lansia Tunggal untuk Kabupaten Brebes disalurkan sebanyak 1.096 Penerima Manfaat (PM). Sedangkan untuk Kecamatan Losari sebanyak 48 PM.

Ketersediaan makanan disiapkan oleh kelompok masyarakat setempat. Salah satu Anggota Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Jaya Bersama” Kecamatan Losari, Juaheriyah mengaku senang bertugas memasak untuk program permakanan kepada lansia. Pekerjaan ini dapat meringankan beban keluarga lansia. Di sisi lain, ia punya aktifitas sehari-hari jadi tidak menganggur.

“Senang bisa ngasih makan orang-orang jompo, setidaknyakan bisa membantu mengurangi beban anaknya dan senang aktifitas ada setiap hari, jadi tidak menganggur,” kata warga Desa Kecipir, Kecamatan Brebes yang setiap harinya memasak dalam Program Permakanan ini.

Menjalani aktifitas ini sebagai anggota pokmas, perempuan 41 tahun ini dengan ikhlas dan setulus hati juga mendapatkan dukungan dari suaminya.  “Pukul lima pagi saya sudah tiba di Sekretariat Pokmas dan sudah mulai memasak. Datang ke sini diantar sama suami. Saya menjalani kegiatan ini sebagai Anggota Pokmas dengan ikhlas setulus hati dan semoga bantuan ini berjalan dengan lancar,” katanya.

Bantuan permakanan juga dirasakan memberikan dampak secara ekonomi. Hal tersebut dirasakan oleh Muhammad Rizky yang merupakan kurir bantuan permakanan lansia. Bagi pria 26 tahun itu, pekerjaan mengantar makanan untuk lansia merupakan pekerjaan mulia.

Selain itu, juga ada dampak ekonomi. Ia mendapat upah Rp2000/Penerima Manfaat. Semua diterima dengan rasa syukur dan dijalani dengan ikhlas. “Saya senang dengan pekerjaan ini, dan akan terus saya jalani. Sudah diskusi sama istri, kata istri ‘sudah jalani dulu saja’. Dengan upah sebesar itu lumayan,” kata Rizky diungkapkan pada saat akan mengantarkan permakanan.

Bantuan permakanan yang diberikan terdiri dari nasi/sejenisnya (menyesuaikan daerah masing-masing), lauk pauk, sayur, buah potong, dan air mineral yang diberikan sebanyak dua kali dalam sehari dalam satu kali pengantaran. Selain dirasakan manfaatnya secara fisik diharapkan juga dapat meningkatkan harapan hidup para lansia sehingga menjadi lebih semangat.

Camat Losari Kabupaten Brebes Mohammad Faizin menyampaikan, sebagai kepanjangan Pemerintah Pusat, ia mengajak keluarga PM Program Permakanan dari Kementerian Sosial untuk mendukung menyukseskan program sesuai dengan tujuannya.

"Kita harus bersyukur masih diperhatikan pemerintah pusat dalam upaya mewujudkan kesajahteraan dan para lansia agar tetap menjaga asupan makanan, istirahat yang cukup mudah-mudahan dengan semua warga di Kecamatan Losari diberikan keselamatan. Sebagaimana pemahaman ajaran agama dan dari sisi rasa sosial, kepada sesama untuk saling peduli sebagai amal saleh juga semoga menjadi amal bakti kita semua,” kata Faizin.

Previous Post
Next Post

0 komentar: