Tuesday, 21 May 2024

Pemimpin Tertinggi Iran: Siapa Sosoknya dan Apa Bedanya dengan Presiden?

 


Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter. Tiga cabang pemerintahan Iran pun menggelar rapat luar biasa. Dan menetapkan Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber untuk menjalankan tugas sebagai Presiden sementara.

Seperti dilansir AFP, Senin (20/5/2024), Ayatollah Ebrahim Raisi meninggal akibat kecelakaan helikopter yang terjadi pada Minggu (19/5/2024). Media Iran menyatakan Raisi ditemukan meninggal setelah tim penyelamat menemukan helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut


Di Iran, apabila seorang Presiden meninggal saat menjabat, Konstitusi Republik Islam Iran menyatakan bahwa Wakil Presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut untuk masa jabatan sementara selama 50 hari, dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi, yang memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara di Iran


Apa yang dimaksud dengan Pemimpin Tertinggi Iran dan siapa sosoknya? Serta apa bedanya Pemimpin Tertinggi Iran dengan Presiden Iran?
Apa Itu Pemimpin Tertinggi Iran?

Pemimpin Tertinggi Iran adalah kepala negara Iran, yakni pemegang kekuasaan tertinggi di Iran. Berdasarkan Konstitusi Republik Islam Iran, pemimpin tertinggi berhak memutuskan semua urusan negara, termasuk kebijakan luar negeri dan program nuklir


Seperti dilansir BBC, dalam sistem politik Iran, meski dipilih langsung oleh rakyat, jabatan Presiden berada di bawah kekuasaan Pemimpin Tertinggi Agama atau disebut juga sebagai seorang Wali Faqih. Keberadaan Wali Faqih menjadi ciri khas demokrasi Iran.

Posisi Pemimpin Tertinggi Iran atau Wali Faqih Iran sangat menentukan arah kebijakan pemerintah yang ditempuh Presiden Iran. Meski menurut Konstitusi Republik Iran, jabatan Presiden dalam pemerintahan adalah pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi


Sosok Pemimpin Tertinggi Iran: Ali Khamenei

Saat ini, sosok Pemimpin Tertinggi Iran adalah Ayatollah Ali Khamenei. Ia mengisi posisi tersebut sepeninggal Imam Khomeini, atau Pemimpin Tertinggi Iran sebelumnya. Menurut BBC, posisi Pemimpin Tertinggi Iran baru berganti tangan dua kali sejak 1979.

Mengutip dari situs resmi pemerintahan Iran, Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, merupakan putra almarhum Hujjatul Islam wal Muslimin Haj Sayyid Javad Husaini Khamenei. Ia lahir pada 16 Juli 1939.

Menurut keterangan beliau sendiri, Ali Khamenei merupakan termasuk salah satu murid Imam Khomeini. Ia ditunjuk oleh Dewan Ahli untuk menjadi Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, dimulai sejak 1989, sepeninggal Imam Khomeini.
Beda Pemimpin Tertinggi dengan Presiden Iran

Untuk diketahui, seperti dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Iran merupakan Negara Republik Islam dengan kepala negara dipimpin oleh Pimpinan Tertinggi atau Supreme Leader. Sementara kepala pemerintahan dipimpin oleh Presiden.

Siapa pemegang kekuasaan tertinggi di Iran? Seperti dilansir BBC, di Iran, Pemimpin Tertinggi adalah kepala negara dan panglima tertinggi di negara tersebut. Pemimpin Tertinggi memiliki otoritas tertinggi dan memegang keputusan akhir dalam segala urusan negara.

Sementara Presiden adalah pejabat terpilih teratas, dan peringkat kedua setelah Pemimpin Tertinggi. Presiden bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan sehari-hari dan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dalam negeri dan urusan luar negeri.

Previous Post
Next Post

0 komentar: