Presiden Iran
Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter. Tiga cabang
pemerintahan Iran pun menggelar rapat luar biasa. Dan menetapkan Wakil Presiden
Iran Mohammad Mokhber untuk menjalankan tugas sebagai Presiden sementara.
Seperti dilansir AFP, Senin (20/5/2024), Ayatollah Ebrahim Raisi meninggal
akibat kecelakaan helikopter yang terjadi pada Minggu (19/5/2024). Media Iran
menyatakan Raisi ditemukan meninggal setelah tim penyelamat menemukan
helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut
Di Iran, apabila seorang
Presiden meninggal saat menjabat, Konstitusi Republik Islam Iran menyatakan
bahwa Wakil Presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut untuk masa
jabatan sementara selama 50 hari, dengan persetujuan Pemimpin Tertinggi, yang
memiliki keputusan akhir dalam semua urusan negara di Iran
Apa yang dimaksud
dengan Pemimpin Tertinggi Iran dan siapa sosoknya? Serta apa bedanya Pemimpin
Tertinggi Iran dengan Presiden Iran?
Apa Itu Pemimpin Tertinggi Iran?
Pemimpin Tertinggi Iran adalah kepala negara Iran, yakni pemegang kekuasaan
tertinggi di Iran. Berdasarkan Konstitusi Republik Islam Iran, pemimpin
tertinggi berhak memutuskan semua urusan negara, termasuk kebijakan luar negeri
dan program nuklir
Seperti dilansir
BBC, dalam sistem politik Iran, meski dipilih langsung oleh rakyat, jabatan
Presiden berada di bawah kekuasaan Pemimpin Tertinggi Agama atau disebut juga
sebagai seorang Wali Faqih. Keberadaan Wali Faqih menjadi ciri khas demokrasi
Iran.
Posisi Pemimpin Tertinggi Iran atau Wali Faqih Iran sangat menentukan arah
kebijakan pemerintah yang ditempuh Presiden Iran. Meski menurut Konstitusi
Republik Iran, jabatan Presiden dalam pemerintahan adalah pemegang kekuasaan
eksekutif tertinggi
Sosok Pemimpin
Tertinggi Iran: Ali Khamenei
Saat ini, sosok Pemimpin Tertinggi Iran adalah Ayatollah Ali Khamenei. Ia
mengisi posisi tersebut sepeninggal Imam Khomeini, atau Pemimpin Tertinggi Iran
sebelumnya. Menurut BBC, posisi Pemimpin Tertinggi Iran baru berganti tangan
dua kali sejak 1979.
Mengutip dari situs resmi pemerintahan Iran, Rahbar atau Pemimpin Tertinggi
Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, merupakan putra almarhum
Hujjatul Islam wal Muslimin Haj Sayyid Javad Husaini Khamenei. Ia lahir pada 16
Juli 1939.
Menurut keterangan beliau sendiri, Ali Khamenei merupakan termasuk salah satu
murid Imam Khomeini. Ia ditunjuk oleh Dewan Ahli untuk menjadi Rahbar atau
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, dimulai sejak 1989, sepeninggal Imam
Khomeini.
Beda Pemimpin Tertinggi dengan Presiden Iran
Untuk diketahui, seperti dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu
RI), Iran merupakan Negara Republik Islam dengan kepala negara dipimpin oleh
Pimpinan Tertinggi atau Supreme Leader. Sementara kepala pemerintahan dipimpin
oleh Presiden.
Siapa pemegang kekuasaan tertinggi di Iran? Seperti dilansir BBC, di Iran,
Pemimpin Tertinggi adalah kepala negara dan panglima tertinggi di negara
tersebut. Pemimpin Tertinggi memiliki otoritas tertinggi dan memegang keputusan
akhir dalam segala urusan negara.
Sementara Presiden adalah pejabat terpilih teratas, dan peringkat kedua setelah
Pemimpin Tertinggi. Presiden bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan
sehari-hari dan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dalam negeri
dan urusan luar negeri.
0 komentar: